Kamis, 27 Oktober 2011
Obat ampuh atasi jerawat
Meng “Up-grade” Wajah Biar Terlihat Bersih & Segar
Mau tau tips2x nya???
1. Sering2x bersihin muka pake air setiap saat, sebab wajah manusia seusia kita tuh banyak mengandung minyak. Padahal minyak yang tidak dibersihkan akan menyumbat pori2x wajah dan akhirnya timbul jerawat, dech.
2. Usahakan sebisa mungkin jangan kena asap kendaraan (kalo pake sepeda motor pake cadar ato helm yang ada tutup kacanya ato pake dua-duanya sekalian supaya muka gak kena asap mobil n motor.
3. Usahakan jangan maem makanan yang pedes2x (ada merica ato lombok nya) dan jangan banyak maem ma-eman berlemak [sedikit aja, tapi jangan terlalu sedikit, sebab selain untuk pelumas persendian, lemak diperlukan dalam pembentukan sel pada paru2x dan otak, kekurangan lemak bisa membahayakan kedua organ tsb. Hi…tacut!!]
4. Kebanyakan masalah jerawat itu karena alergi sama daging ayam n telur. Nah, uji diri kamu sama kedua makanan itu. Jika kamu emang alergi…ya usaha-in sebisa mungkin menghindari ke-2 makanan tsb. Kan masih banyak makanan lain yang ga kalah enak.
5. Kalo berjerawat jangan dipencet2x karena biasanya malah ninggalin noda-noda hitam dan bopeng pada wajah…(Apalagi ditusuk2 pake jarum!Bahaya!!)
6. Jangan stress !! katanya sih stress memacu timbulnya jerawat…
7. Sering2xlah olahraga. Panas tubuh akan membuka pori2x wajah dan mengeluarkan kotoran2x dari pori-pori wajah.
8. Kalo keramas usaha-in shampo jangan sampe kena wajah, sebab sebagian shampo (terutama yang pake protein seperti Sunsilk telur n madu, etc) itu jika kena kulit akan nimbulin jerawat.
9. Sebelum mandi bersihkan muka pake air hangat dan dibilas [jangan pake air panas, air panas dapat memecahkan pori2x wajah..ntar malah kulit wajah jadi merah2x setengah melepuh kalo dibilas pake air yang terlalu panas]. Jangan dibilas dengan kasar pada tempat2x berjerawat..sebab akan menimbulkan luka n akhirnya menimbulkan bopeng n noda-noda hitam pada wajah.
Yang pasti, jangan panik dulu kalo jerawat mulai mampir. Selama masih dalam batas normal, jerawat pasti mudah dihilangkan. Tapi kalo dirasa parah, coba deh, konsultasi langsung ke ahlinya. Dengan arahan yang tepat dari dokter kulit misalnya, yakinlah akan ada jalan keluar. Terakhir, jangan jadikan jerawat sebagai penghambat aktivitas atau menurunkan kepercayaan diri. Pliss deh, hari gene masih minder gara2 masalah fisik? Capek…!! (ga pake ”deh”). Inget, penampilan bukan satu-satunya parameter kualitas dirimu, kan?? Don’t worry, show up ur inner beauty!! (yang cowok beauty juga ga seeh??).
Rabu, 26 Oktober 2011
Jalan-jalan ke Santolo
Setelah menjalankan Ibadah Saum sebulan penuh seperti biasa di daerah kami suka mengadakan acara jalan-jalan ke tempat-tempat wisata. Tapi tentu saja biasanya kami mencari tempat wisata yang murah meriah dan dapat di jangkau oleh kendaraan roda dua atau mobil rombongan dan tembus dengan perjalanan satu hari. Kebetulan dari tempat tinggal saya lumayan banyak tempat pariwisata yang memenuhi sarat tadi (bukannya sombong),hehe... Tempat-tepat wisata yang lumayan dekat atau tembus dalam 1 hari pulang-pergi dari tempat saya tinggal diataranya Kawah Putih (Ciwideuy), Situ Patengang (Ciwideuy), Kolam Renang Cimanggu (Ciwideuy), Ranca Walini (Ciwideuy), Curug Citambur (Cipelah – Cianjur), Telaga Cinta (Girijaya – Cianjur), Pantai Apra (Sindangbarang - Cianjur), Pantai Sereg (Sindangbarang), Pantai Jayanti (Ciadaun-Cianjur), Pantai Rancabuaya (Garut), Pantai Santolo (Garut) dan masih banyak lagi. Tempat-tempat wisata tersebut ada yang sudah terkenal ada juga yang hanya terkenal di daerah saja. O...ya saya lupa memberitahukan tempat tinggal saya terlebih dahulu, tempat tinggal saya berada di Desa Cimaskara Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur-selatan. Kita lanjutkan ya ceritanya! Saya pada kali ini tertarik pada Pantai Santolo Garut. Pada awalnya kami mau pergi rombongan bersama teman-teman sekitar 20 motor tapi pada kenyataan mereka merubah rencana mereka pergi ke Kawahputih, ya aku sedikit kecewa juga sih tapi tak apa lah. Akhirnya saya putuskan pergi berdua saja bersama sang istri,hehehe...... Pagi-pagi sekitar pukul 06.00 WIB. dari rumah saya tanjap gas menuju lokasi. Perjalanan saya ke santolo membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam itu dengan perjalanan rada-rada cepet, sedangkan dengan perjalanan normal memakai motor sekitar 4 jam perjalanan. Daerah yang kami lewati meliputi Cibinong ->Sidangbarang ->Cidaun ->Jayanti ->Rancabuaya ->Santolo. Perjalanan dari rumah sampai Jayanti sekitar 2,5 jam, sedangkan dari Jayanti ke Santolo membutuhkan waktu 1 jam karena jalan yang ditempuh sekitar 52km. Pemandangan diperjalanan yang ditempuh sangat indah dan asri karena di kanan kiri jalan terdapat banyak ladang dan sawah juga banyak tebing-tebing yang tinggi yang timbul akibat di belahnya pasir oleh pembuat konstruksi jalan untuk dijadikan jalan, selain itu jalan juga menyusuri pantai selatan yang indah. Dari perjalan saya ke Santolo ada sesuatu yang sangat membuat saya terkesan dan tertarik yaitu banyaknya jembatan yang di lewati. Jembatan yang di lewati saya hitung ya walaupun mungkin ada yang kelewat atau kelebihan,hehe.... dari Jayanti sampai santolo sekitar 37 jembatan. Jembatan-jembatan itu melintang di atas sawah para penduduk dan sungai bahkan ada yang melintang di dua bahkan 3 sungai yang besar-besar. Diantaranya yang paling panjang adalah Jembatan Cilaki yang menjadi perbatasan kabupaten antara Cianjur dan Garut. Di pintu masuk ke Pantai santolo di wajibkan membayar dulu tiket sebesar 10rb/motor atau 2 orang. Sesampainya di kawasan pantai kami di suguhkan dengan pemandangan indah pantai, disana ombaknya begitu tenang dan tidak begitu besar. Disana juga terdapat pulau yang indah kami bisa masuk ke pulau tersebut dengan para nelayan yang siap memberikan jasa penyebrangan dengan memberikan imbalan sebesar 2rb/Orang dan masuk pulau dikenakan tarip 2rb/orang. Pantai santolo sungguh pemandagan yang elok kawan. Semoga cerita ini memberikan reperensi kepada orang yang akan mengadakan touring ke Pantai Santolo melewati jalur Cianjur Selatan.
Menentukan Hasil Ramalan
Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung
ke rumah teman untuk sebuah urusan. Beberapa lama ngobrol akhirnya
pembicaraan menjadi semakin hangat setelah membicarakan seputar ramalan.
Mulai ramalan Mama Laurent, ramalan Cina, hinga ramalan Jawa.
Karena kami orang Jawa, pembicaraan
terfokus pada ramalan yang didasarkan pada tanggal kelahiran Jawa
(weton). Dalam ramalan weton versi kejawen itu ada sebuah ramalan nasib
seseorang dengan periode 5 tahunan. Keberuntungan itu ditandai dengan
pernyataan angka. Angka 1-10 adalah angka jelek sedang angka 10-18
adalah angka bagus.
Jika pada
ramalan periode umur kita angkanya ada di bawah 10, biasanya akan sulit
mencari rejeki. Jika ramalan angka kita berada di atas 10, maka berbagai
keberuntungan akan bisa kita raih. Semakin tinggi angka ramalan kita,
maka semakin bagus pula keberuntungan kita.
Teman saya memaparkan dengan bersemangat
tentang ramalan di atas tadi. Hal ini karena dia merasakan sendiri akan
keakuratan ramalan itu. Beberapa tahun yang lalu ramalan angka dia
berada dibawah 10, dia merasakan sangat sulit mencari rejeki atau
keberuntungan. Segala yang dilakukan selalu gagal. Tapi setelah angka
ramalannya berada di atas 10, berbagai keberuntungan bisa dirasakan
termasuk bisnisnya yang berkembang pesat.
Melihat apa yang terjadi pada teman
saya, saya kembali merenung sampai di rumah. Mengapa ramalan itu bisa
terbukti pada teman saya? Mengapa saat teman saya ramalan angkanya
berada dibawah 10 selalu gagal dalam segala hal? Kenapa saat ramalan
angkanya berada di atas 10 dia bisa sukses?
Akhirnya ketemulah saya pada sebuah
jawaban, jawaban itu adalah; karena teman saya sudah menentukan hasilnya
saat melakukan sesuatu. Karena angkanya dibawah 10, dia sudah
beranggapan bahwa apapun yang akan dilakukannya pasti akan gagal, maka
gagal-lah dia. Dan saat angkanya ada di atas 10, dia melakukan segalanya
dengan penuh semangat, karena dia sudah berfikiran bahwa apapun yang
dia lakukan akan sukses, maka suskes-lah dia…..
Pelajaran berharga bagi saya adalah;
jika kita selalu bahwa apa yang kita lakukan akan sukses, maka sukseslah
kita. Sebaliknya jika saat melakukan sesuatu kita sudah beranggapan
gagal, maka gagallah kita. Merujuk pada buku QUANTUM IKHLAS, ini sangat
mungkin terjadi. Dan pasti terjadi, dengan ijin Allah tentunya.
Semoga bermanfaat, sukses untuk anda…..
Orang Tua Sukses di Dunia, Tapi tak Sukses di Akherat
Teman tetangga saya adalah seorang
pengusaha kaya raya. Demi memberi yang terbaik bagi buah hatinya, anak
tunggal pengusaha ini disekolahkan di sekolah terbaik. Dia tidak perduli
berapapun biaya yang harus dikeluarkan asal masa depan anaknya
cemerlang. Bahkan terakhir sang anak disekolahkan di sekolah terbaik di
luar negeri.
Mempunyai anak yang punya pendidikan
bagus, dan sekolah di luar negeri adalah cita-cita pengusaha ini. Dia
merasa telah memberikan apa yang terbaik buat anaknya. Sampai akhirnya
sebuah musibah menimpa dia. Dia meninggal mendadak dalam sebuah
kecelakaan.
Karena si
anak berada di luar negeri, akhirnya sang pengusaha dimakamkan terlebih
dahulu tanpa harus menunggu kehadiran anaknya. Sesampainya di Indonesia,
tetangga saya diminta tolong untuk mengantarkan ke makam ayahnya.
Saat itulah tetangga saya terperanjat
pada apa yang dilihatnya. Si anak saat berada di makam ayahnya, hanya
menaburkan kembang sambil menangis tersedu-sedu. Tak ada doa-doa yang
dia panjatkan sebagaimana umumnya orang Muslim yang mengirim doa saat di
pemakaman.
Saat tetangga saya menyuruh si anak
untuk mengirim doa untuk ayahnya, walau hanya membaca surat-surat
pendek, si anak hanya menggeleng dan bingung karena selama ini tidak ada
yang mengajari. Tetangga saya hanya bisa mengelus dada dan kasihan pada
sang ayah. Padahal sang ayah adalah seorang Muslim taat bahkan aktif di
pengajian, tetapi dia lupa untuk memberi pendidikan agama yang baik
buat anak tunggalnya. Ternyata dia selama ini hanya fokus memberi
pendidikan terbaik duniawi…..
Tahukah anda? Doa anak adalah pahala
yang terus mengalir bagi kita walau telah meninggal lho. BAHKAN doa anak
bisa menjadi penolong bagi kita saat meninggal kelak. Sungguh merugi
pengusaha ini karena selain tidak mendapatkan BONUS dari doa-doa anaknya
yang sesuai dengan tuntunan agama, dia juga akan dimintai
PERTANGGUNG-JAWABAN karena tidak memberi pendidikan agama bagi anak
tunggalnya.
Saudaraku, dari kisah pengusaha kaya
raya ini, mari kita petik hikmahnya. Mari kita pastikan anak kita
mendapat pendidikan agama yang terbaik, agar berguna bagi hidupnya, dan
sekaligus menjadi pahala serta penolong kita di akherat kelak.
Pendidikan duniawi itu perlu, bahkan harus. Tapi jangan dilupakan
pendidikan agama, karena pendidikan agama adalah kunci keselamatan
dunia-akherat bagi anak kita, dan kita sebagai orang tua.
Semoga kita tidak termasuk orang merugi
saat meninggal nanti. Semoga anak-anak kita juga tidak termasuk orang
yang merugi saat di akherat kelak. Amiin…..
Jumat, 21 Oktober 2011
Betapa
Betapa lamanya beribadah pada Allah selama lima belas menit namun betapa singkatnya kalau kita melihat film.
Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan) namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.
Betapa asyiknya apabila pertandingan basketball diperpanjang waktu ekstranya namun kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa.
Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al-Qur'an namun betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.
Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang duduk di deretan paling belakang di masjid.
Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu; namum betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.
Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam Al-Qur'an; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.
Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci Al-Qur'an.
Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir, atau mengatakan apa-apa, atau berbuat apa-apa.
Betapa kita dapat menyebarkan seribu lelucon melalui e-mail, dan meyebarluaskannya dengan FORWARD seperti api; namun kalau ada e-mail yang isinya tentang Kerajaan Allah betapa seringnya kita ragu-ragu, enggan membukanya dan mensharingkannya, serta langsung klik pada icon DELETE.
Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan) namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.
Betapa asyiknya apabila pertandingan basketball diperpanjang waktu ekstranya namun kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa.
Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al-Qur'an namun betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.
Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang duduk di deretan paling belakang di masjid.
Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu; namum betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.
Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam Al-Qur'an; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.
Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci Al-Qur'an.
Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir, atau mengatakan apa-apa, atau berbuat apa-apa.
Betapa kita dapat menyebarkan seribu lelucon melalui e-mail, dan meyebarluaskannya dengan FORWARD seperti api; namun kalau ada e-mail yang isinya tentang Kerajaan Allah betapa seringnya kita ragu-ragu, enggan membukanya dan mensharingkannya, serta langsung klik pada icon DELETE.
Tepat Jam Tiga
Seorang lelaki berpakaian jas lengkap dan perlente sedang berjalan kaki menuju ke suatu tempat, ketika secara tiba-tiba seorang anak muncul di hadapannya dan bertanya:
“Maaf om, bole tanya kan?. Sekarang ini jam berapa sih?”
Lelaki tersebut melipat lengan kirinya di depan dada, melihat jam tanganya dan berkata:
“Sekarang jam tiga kurang seperempat.”
Si anak mengucapkan terima kasih, lalu berkata:” Tepat jam tiga nanti om boleh mencium pantat saya.” katanya sambil melarikan diri.
Lelaki perlente tersebut merasa dilecehkan dan mengejar si anak untuk memberi pelajaran.
Ketika sedang berlari mengejar, seorang rekan kantor menghentikanya.
“Ada apa kamu lari-lari begitu?” tanya rekan tersebut.
Sambil menunjuk si anak, lelaki perlente bercerita:” Anak itu bertanya jam berapa, lalu aku jawab jam tiga kurang seperempat,..eeee.. dia bilang jam tiga tepat aku boleh mencium pantatnya.”
Temannya melihat jam dan berkata:”Lho, masih sepuluh menit lagi, kenapa buru-buru?”.
“Maaf om, bole tanya kan?. Sekarang ini jam berapa sih?”
Lelaki tersebut melipat lengan kirinya di depan dada, melihat jam tanganya dan berkata:
“Sekarang jam tiga kurang seperempat.”
Si anak mengucapkan terima kasih, lalu berkata:” Tepat jam tiga nanti om boleh mencium pantat saya.” katanya sambil melarikan diri.
Lelaki perlente tersebut merasa dilecehkan dan mengejar si anak untuk memberi pelajaran.
Ketika sedang berlari mengejar, seorang rekan kantor menghentikanya.
“Ada apa kamu lari-lari begitu?” tanya rekan tersebut.
Sambil menunjuk si anak, lelaki perlente bercerita:” Anak itu bertanya jam berapa, lalu aku jawab jam tiga kurang seperempat,..eeee.. dia bilang jam tiga tepat aku boleh mencium pantatnya.”
Temannya melihat jam dan berkata:”Lho, masih sepuluh menit lagi, kenapa buru-buru?”.
Kamu Sudah Besar Mau Jadi Apa
Seorang ibu bertanya kepada anaknya yang berusia 6 tahun,
“Kamu nanti kalau sudah besar mau jadi apa nak?”
Dengan semangatnya sang anak menjawab, “Aku mau jadi polwan bu.”
Dengan tegas ibunya menjawab, “Tidak boleh!”
Si anak merasa heran lalu mengganti jawabannya, “Kalau tidak boleh aku mau jadi peragawati saja bu.”
Kini si ibu semakin marah, “Apa-apaan kamu, masa mau jadi peragawati. Tidak boleh!”
Si anak mulai merasa takut, lalu menjawab dengan gemetar, “Kenapa semua tidak boleh bu, apa aku cuma boleh jadi ibu rumah tangga saja?”
Si ibu sekarang tidak marah lagi. Namun ia menangis dan memeluk anaknya dan berkata, “Karena kamu laki-laki, Bambang!!”
“Kamu nanti kalau sudah besar mau jadi apa nak?”
Dengan semangatnya sang anak menjawab, “Aku mau jadi polwan bu.”
Dengan tegas ibunya menjawab, “Tidak boleh!”
Si anak merasa heran lalu mengganti jawabannya, “Kalau tidak boleh aku mau jadi peragawati saja bu.”
Kini si ibu semakin marah, “Apa-apaan kamu, masa mau jadi peragawati. Tidak boleh!”
Si anak mulai merasa takut, lalu menjawab dengan gemetar, “Kenapa semua tidak boleh bu, apa aku cuma boleh jadi ibu rumah tangga saja?”
Si ibu sekarang tidak marah lagi. Namun ia menangis dan memeluk anaknya dan berkata, “Karena kamu laki-laki, Bambang!!”
salam perkenalan buat para pembaca!
halo semua ini blog ku, kenalkan ya! maaf ya blognya amburadul maklum masih dalam tahap pembenahan!
Langganan:
Postingan (Atom)