Rabu, 26 Oktober 2011

Orang Tua Sukses di Dunia, Tapi tak Sukses di Akherat

Teman tetangga saya adalah seorang pengusaha kaya raya. Demi memberi yang terbaik bagi buah hatinya, anak tunggal pengusaha ini disekolahkan di sekolah terbaik. Dia tidak perduli berapapun biaya yang harus dikeluarkan asal masa depan anaknya cemerlang. Bahkan terakhir sang anak disekolahkan di sekolah terbaik di luar negeri.
Mempunyai anak yang punya pendidikan bagus, dan sekolah di luar negeri adalah cita-cita pengusaha ini. Dia merasa telah memberikan apa yang terbaik buat anaknya. Sampai akhirnya sebuah musibah menimpa dia. Dia meninggal mendadak dalam sebuah kecelakaan.
Karena si anak berada di luar negeri, akhirnya sang pengusaha dimakamkan terlebih dahulu tanpa harus menunggu kehadiran anaknya. Sesampainya di Indonesia, tetangga saya diminta tolong untuk mengantarkan ke makam ayahnya.
Saat itulah tetangga saya terperanjat pada apa yang dilihatnya. Si anak saat berada di makam ayahnya, hanya menaburkan kembang sambil menangis tersedu-sedu. Tak ada doa-doa yang dia panjatkan sebagaimana umumnya orang Muslim yang mengirim doa saat di pemakaman.
Saat tetangga saya menyuruh si anak untuk mengirim doa untuk ayahnya, walau hanya membaca surat-surat pendek, si anak hanya menggeleng dan bingung karena selama ini tidak ada yang mengajari. Tetangga saya hanya bisa mengelus dada dan kasihan pada sang ayah. Padahal sang ayah adalah seorang Muslim taat bahkan aktif di pengajian, tetapi dia lupa untuk memberi pendidikan agama yang baik buat anak tunggalnya. Ternyata dia selama ini hanya fokus memberi pendidikan terbaik duniawi…..
Tahukah anda? Doa anak adalah pahala yang terus mengalir bagi kita walau telah meninggal lho. BAHKAN doa anak bisa menjadi penolong bagi kita saat meninggal kelak. Sungguh merugi pengusaha ini karena selain tidak mendapatkan BONUS dari doa-doa anaknya yang sesuai dengan tuntunan agama, dia juga akan dimintai PERTANGGUNG-JAWABAN karena tidak memberi pendidikan agama bagi anak tunggalnya.
Saudaraku, dari kisah pengusaha kaya raya ini, mari kita petik hikmahnya. Mari kita pastikan anak kita mendapat pendidikan agama yang terbaik, agar berguna bagi hidupnya, dan sekaligus menjadi pahala serta penolong kita di akherat kelak. Pendidikan duniawi itu perlu, bahkan harus. Tapi jangan dilupakan pendidikan agama, karena pendidikan agama adalah kunci keselamatan dunia-akherat bagi anak kita, dan kita sebagai orang tua.
Semoga kita tidak termasuk orang merugi saat meninggal nanti. Semoga anak-anak kita juga tidak termasuk orang yang merugi saat di akherat kelak. Amiin…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar